Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit

Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit

Kelapa sawit merupakan tumbuhan yang memiliki peranan penting dalam industri. Terutama pada industri minyak karena dapat menggantikan kelapa sebagai sumber bahan baku. Minyak kelapa sawit ini mengandung lemak jenuh dan tak jenuh, vitamin E, beta-karoten, serta diduga memiliki efek antioksidan. Tidak hanya bermanfaat untuk dijadikan minyak goreng saja. Minyak kelapa sawit juga bermanfaat sebagai campuran bahan bakar biodiesel, sebagai bahan kosmetik, sabun, pasta gigi, lilin, pelumas, dan tinta. Namun pertanyaannya, bagaimana minyak kelapa sawit ini dibuat?

Tanaman kelapa sawit sendiri memiliki masa produktif 20-25 tahun. Yang mana pada awalnya benih kelapa sawit perlu mendapatkan pemeliharaan yang intensif selama delapan bulan pertama masa pertumbuhannya. Kemudian baru dipindahkan ke kebun, dan akan memasuki masa panen pada usia tanam 30 bulan. Buah kelapa sawit yang dipanen dikenal dengan nama TBS atau Tandan Buah Segar. TBS yang telah dipanen, selanjutnya akan melalui proses pengolahan berikut ini hingga menjadi minyak kelapa sawit:

Sterilisasi

TBS yang telah sampai di pabrik kemudian disterilisasi. Proses ini adalah proses perebusan dalam suatu bejana yang bernama sterilizer. Fungsi dari sterilisasi yaitu untuk mematikan enzim yang dapat menyebabkan kualitas dari TBS turun, mengurangi kadar air dalam buah, dan memudahkan lepasnya kernel dari cangkangnya. Proses perebusan dilakukan selama 85-95 menit. 

Pemisahan 

Setelah perebusan TBS telah masak, selanjutnya diangkut ke thresher menggunakan hoisting crane yang mempunyai daya angkat 5 ton. Thresher/ mesin perontok ini bertugas untuk memisahkan antara brondolan dan tandan. 

Pelumatan

Brondolan yang keluar dari thresher akan jatuh ke conveyor, kemudian diangkut ke dalam tiap-tiap digester. Digester merupakan sebuah tangki silinder tegak yang dilengkapi pisau-pisau pengaduk dengan kecepatan putaran 25-26 rpm. Dalam digester ini brondolan akan tercacah hingga lumat.

Pengepresan

Brondolan yang telah lumat, selanjutnya akan masuk ke dalam screw press untuk diperas sehingga menghasilkan minyak (crude oil). Minyak ini kemudian menuju ke sand trap tank untuk pengendapan. 

Pemurnian

Minyak hasil olahan pengepresan masih mengandung banyak kotoran yang berasal dari daging buah. Maka dari itu, perlu dilakukan pemurnian agar minyak tersebut dapat memenuhi standar. Terdapat berbagai mesin yang berperan dalam proses ini, meliputi sand trap tank, vibrating screen, sludge oil tank, crude oil tank, continuous settling tank (CST), oil tank, fat pit, purifier, sludge vibrating screen, vacuum dryer, sludge centrifuge, dan storage tank.

Itulah penjelasan singkat mengenai proses pengolahan minyak kelapa sawit yang dapat kami sampaikan. Dalam setiap tahapan pengolahannya tidak bisa terlepas dari mesin-mesin berteknologi untuk menunjang produktivitas yang lebih tinggi dan dampak lingkungan yang lebih rendah. Kami, CV. Aneka Metal Industri siap mendukung kinerja mesin pabrik kelapa sawit dengan menjadi penyuplai aneka komponen dan spare part pengolahan kelapa sawit. Untuk info produk dan pemesanan silahkan hubungi kontak yang tercantum pada web ini. 

Comments are disabled.